SIAK, RIAUTERBARU.com – Sejumlah pengusaha jasa internet atau warung internet (Warnet) mengaku resah dan khawatir pasca dirazia Satpol PP, terkait jam operasional. Keresahan itu adalah turunnya omzet dan terancam gulung tikar.
“Kita gantungkan cari nafkah dari usaha warnet, dan usaha kita resmi ada izin usaha. Dan bukan ilegal. Seharusnya, yang menjadi sorotan itu adalah usaha ilegal lainnya. Banyak di Tualang usaha ilegal,” kata salah seorang pengusaha warnet sambil meminta namanya tidak tercantum, Rabu (13/4/2022).
“Bagaimana kami mau cari makan. Apakah kami tidak bisa lagi berusaha ? Usaha ini juga mempekerjakan orang yang menggantungkan hidupnya disini. Kami juga bayar pajak dan taat dengan peraturan. Tetapi janganlah terlalu berlebih-lebihan. Kalau pihak Kecamatan mau andil, lokasi maksiat yang ada hingga saat ini silahkan diberantas,” ungkapnya.
Masih kata sumber, usaha warnet yang dibangunnya masih terkendala hutang. Karenanya, dia berharap agar Pemerintah memerhatikan aspek kemanusiaan.
“Kami minta pemerintah kabupaten Siak agar jangan terlalu kejam, jangan menyudutkan usaha kami. Seolah-olah usaha kami menjadi pemicu terjadinya aksi kriminal. Kami bantah hal ini. Dalam waktu dekat, kami akan somasi hal-hal yang merugikan usaha kami. Usaha kami saat ini diambang kehancuran. Kemarin waktu Covid-19 kami juga alami pailit. Bahkan saat ini sudah ada pelonggaran, kami juga tidak diberi kesempatan cari nafkah. Ini sama artinya pelanggaran hak asasi manusia untuk hidup. Karena itu, dalam waktu dekat langkah hukum akan kami lakukan,” pungkasnya.
Laporan : Simon
Kebijakan ngga ngotak emang, malah jadi bancakan anggotanya ni kalau di suruh tutup,
Cunguk: “Bos, bayar segini, nanti kita infokan kalau ada rajia atau patroli jadi bos sempat tutup dan aman dari perajiaan”
Bos: (Dengan berat hati karena mikirin tagihan listrik, tagihan internet, gaji karyawan, belanja lebaran dllterpaksa ngikut dengan dongkol ) “Baiklah nguk, tapi jangan mahal mahal yee.. ”
Bos Cunguk: *Senyum senyum bahagia melihat anak buahnya udah bisa mandiri