SIAK, RIAUTERBARU.com – Kelompok Tani Bina Mandiri yang diketuai oleh Ponidi, yang beranggotakan 50 orang, dan berdiri sejak 2012 lalu, menolak dengan tegas atas program yang ditawarkan oleh PT RML yang berada di wilayah sekitaran Merempqn Hulu Kecamatan Siak Kabupaten Siak.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh ketua kelompok tani Bina Mandiri Ponidi, Selasa(26/04/2022), dilokasi kebun, bahwa dirinya dan semua anggota tidak mau menerima program Kemitraan yang ditawarkan oleh PT RML, dikarenakan selain harga yang terlalu murah, juga sangat merugikan atas hak kepemilikan lahan.
“Masak iya kayunya hanya dihargai Rp 12.000,- per-tonnya selama 5 tahun, selain itu kami juga harus mengakui bahwa lahan tersebut milik perusahaan,” ungkapnya.
“Selain itu, kalaulah memang lahan kami itu berada di wilayah perusahaan, kenapa kok baru sekarang ada pelarangan penggarapan lahan, kenapa kok nggak dari dulu,” imbuhnya.
Sementara itu, Humas PT RML Romi, bersikeras akan tetap mengambil lahan tersebut dari masyarakat.
“Terserah masyarakat mau atau tidak atas program yang kami tawarkan ini, seandainya tidak mau, kami akan tetap mengambil lahan tersebut,” tegasnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Paiman, selaku Kepala Distrik PT RML yang berada di Merempqn Hulu, dilokasi lahan saat bertemu dengan para petani.
“itu lahan kami, jadi bagaimanapun juga akan kami ambil, kami garap dan kami tanami akasia,” pungkasnya singkat.
Laporan : Sutrimo