Beranda SIAK Warga MB Pertanyakan Skala Prioritas Pemkab Siak, Jalan Buntu Seperti Tak Berpenghuni...

Warga MB Pertanyakan Skala Prioritas Pemkab Siak, Jalan Buntu Seperti Tak Berpenghuni Diaspal

172
0

SIAK, RIAUTERBARU..com – Warga Kampung Maredan Barat Kecamatan Tualang pertanyakan pembangunan skala prioritas Pemkab Siak. Pasalnya, Pemerintah daerah melakukan pengaspalan di jalan buntu bak seperti tak berpenghuni.

Warrga menilai jalan tersebut sangat bukan skala prioritas, karena masih ada jalan lain yang merupakan akses urat nadi di kampung tersebut yang sudah sekian tahun masuk di musrenbang kampung dan hingga kini belum diaspal.

Tahun ini Pemkab Siak melalui Dinas PU Tarukim malah melakukan pengaspalan jalan yang baru seumur jagung di kampung Maredan Barat. Hal inilah yang menjadi protes warga kampung dan mempertanyakan arti dari pembangunan jalan skala prioritas menurut Pemkab Siak.

Pantauan awak media di lokasi jalan sepanjang kurang lebih 1 Km itu hanya terdapat dua unit rumah warga. Selain pekerjaan aspal, kontraktor pelaksana juga membangun dua unit box cover dan beberapa meter drainase.

Diujung jalan terdapat sebuah sekolah swasta khusus putri yayasan ummul quro. Kemudian di sebelah kiri ujung aspal awak media melihat sebuah halaman parkir dengan luas lebih kurang 15 x 45 meter yang sudah diaspal oleh kontraktor pelaksana pembangunan peningkatan jalan tadi. Hal inilah yang menjadi dasar mengapa warga setempat merasa heran dan bingung kenapa jalan tersebut dibangun dan sekaligus dengan fasilitas penunjang.

“Pembangunan jalan tersebut tidak pernah ada diusulkan. Kami tanya pihak desa pun sangat heran mengapa jalan itu yang diaspal, padahal tidak pernah masuk di Musrenbang. Jalan baru seumur jagung itu dibunyikan peningkatan jalan kampung, sementara Jalan Kampung Madura Jalan Kampung Tiga dan Jalan Simpang Cewe itu adalah jalan titik sentral dari Jalan Maredan Barat, selalu diusulkan di Musrenbang tidak pernah diaspal,” kesal salah seorang Kepala Dusun di kampung itu.

Baca Juga:  Gantung Diri di Toilet Pujasera 777 Perawang, Seorang Remaja Ditemukan Tewas

Beberapa bulan lalu warga sempat demo dengan mendatangi pihak yayasan untuk bertanya mengenai pembangunan jalan buntu tersebut.

“Kami datang kalau tidak salah ada orang PU juga, pihak yayasan menyampaikan ada proposal sepihak yang diajukan ke PUPR, kok bisa? Dokumentasi yang dilihatkan poto pihak mereka yang datang waktu diundang sebagai pemimpin do’a pada saat Musrenbang, tidak pernah ada jalan itu diajukan di Musrenbang karena jalan itu bukan hilir mudik masyarakat, itu jalan buntu,” urai Kadus tersebut.

Menurut warga, seharusnya yang dilakukan pengaspalan itu Jalan Kampung Tiga dan Jalan Simpang Cewe yang berdebu apabila musim panas dan licin pada saat musim hujan.

“Itu jalan titik sentral kampung, aktivitas ekonomi disitu, anak sekolah lewat situ, lalu lalang hilir mudik semua aktivitas masyarakat disitu. Artinya gini, yang terus didengungkan sama pak Bupati dan pak Camat ini pemerataan skala prioritas, maka saya tanyakan sewaktu demo itu definisi skala prioritas itu yang bagaimana?,” ungkap Kadus.

Warga Kampung Maredan Barat berharap agar Jalan Kampung Tiga yang panjangnya sekitar 1,2 kilometer serta Jalan Simpang Cewe yang menuju Geringging Okura sekitar 1 Km itu juga segera dilakukan pengaspalan.

“Ini dijanjikan saja terus dari dulu tapi tidak pernah diaspal, kita berharap jalan bagus, saya sudah 19 tahun tinggal disini. Waktu kemarau debunya banyak, sampai masuk ke rumah, terus anak-anak kita kasian kena batuk, nantik kalau hujan becek banjir kayak sungai, licin jatuh-jatuh anak sekolah, ini kan jalan lintas warga,” kata salah seorang warga Kampung Maredan Barat yang tinggal ditepi Jalan Simpang Cewe menuju Geringging.

Hal senada juga disampaikan oleh warga lainnya, sebab jalan-jalan poros kampung itu setiap tahunnya selalu diusulkan pada saat musrenbang kampung.

Baca Juga:  Berkat Informasi Masyarakat, Tim Ojoloyo Tangkap Pengedar Sabu

“Biar tidak ada iri-irian, ini jalan diajukan terus di Musrenbang tapi tidak pernah diaspal,” ucap salah seorang warga lainnya yang tinggal di Kampung Maredan Barat sejak tahun 2000.

Berdasarkan keterangan warga Kampung Maredan Barat Kecamatan Tualang Kabupaten Siak, ada sekitar Tiga RT dengan 200 Kepala Keluarga yang tinggal disekitar Jalan Kampung Tiga dan sekitar 200 Kepala Keluarga yang tinggal di Jalan Simpang Cewe.

Diketahui tahun ini Pemkab Siak nelalui Dinas PU Tarukim melakukan peningkatan salah satu jalan di Kampung Maredan Barat Kecamatan Tualang. Selaku pelaksana yakni PT Mekar Abadi Mandiri (PT MAM) dengan waktu pelaksanaan 59 hari kalender dan nilai kontrak Rp 6.669.389.100,- (Enam Miliyar Enam Ratus Enam Puluh Enam Sembilan Juta Tiga Ratus Delapan Puluh Sembilan Ribu Seratus Rupiah) tahun anggaran 2023.

Sementara itu kepada awak media Penghulu Kampung Maredan Barat Al Jufri menyampaikan bahwa memang tidak ada rencana pembangunan jalan tersebut masuk di musrenbang tapi ada pembangunan dari Rencana Strategis (Rensra).

“Di Musrenbang tidak ada tapi dari pihak yayasan ada buat proposal ke kabupaten, sebenarnya sudah clear sama orang PU (Dinas Pekerjaan Umum), sudah dijelaskan, usulan pembangunan katanya ada yang dari yang dari Musrenbang ada yang dari Rensra kabupaten,” kata Al Jufri kemarin.

Kepala Dinas PU Tarukim Siak Ir Irving Kahar ketika dikonfirmasi belum berhasil melalui sambungan telepon seluler maupun aplikasi online Whatsapps.

Laporan : Jhon

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses