SIAK, RIAUTERBARU.com – Masjid Nurul Iman yang berlokasi di lahan HGB PT IKPP Perawang tepatnya di mess supir kampung Pinang Sebatang Barat kecamatan Tualang Kabupaten Siak kini dalam keadaan hancur dibongkar seiring dengan kebijakan perusahaan yang meminta seluruh penghuni mess supir agar pindah dan mengosongkan wilayah tersebut.
Masing masing warga di sana dikabarkan dibiarkan oleh perusahaan membongkar tempat tinggalnya dan membawa material bangunan.
Hal yang sama dilakukan oleh pengurus masjid Nurul Iman yang ikut melakukan pembongkaran terhadap masjid yang terletak di tepi jalan AMD. Biaya pembongkaran masjid yang dibangun dari swadaya masyarakat diduga berasal dari kas masjid senilai 5 juta rupiah.
MUI Tualang sangat menyayangkan dan keberatan dengan pembongkaran masjid Nurul Iman di kampung Pinang Sebatang Barat.
“Kami sangat keberatan atas pembongkaran masjid Nurul Iman di mess supir. Kenapa harus dibongkar? Mereka tak ada koordinasi sama kami,” kata Ketua MUI Tualang, Drs H Khairudin Rasul.
Hal senada dikatakan oleh salah satu supir truk yang selalu melintas di jalan tersebut. Ia menyayanhkan pembongkaran masjid Nurul Iman.
“Kadang saya gunakan masjid itu tempat mandi sebelum melakukan sholat di sana, sayang kali kan dibongkar. Ngapa kok harus dibongkar?,” kata Tomo supir ttuk.
Pantauan awak media di lokasi di sisa sisa tembok masjid terdapat beberapa lembar kertas putih yang dilekatkan dengan tulisan bahwa bangunan masjid tersebut dihibahkan ke sekolah tahfis.
Di kertas putih itu terdapat tulisan Penghulu Kampung Pinang Sebatang Barat di sebelah kanan bawah dan Pengurus Masjid Nur Iman di bagian sudut bawah kiri.
Penghulu Kampung Pinang Sebatang Barat Rudi Haryanto mengaku tidak mengetahui namanya dicatut di kertas pengumuman yang ditempel di tembok masjid. Rudi sedikit keberatan namanya dbuat dan ditempelkan di tembok masjid. “Sedikit keberatan la (nama dibuat disitu, ” ujar Rudi dikonfirmasi awak media.
Penghulu Rudi mengungkapkan bahwa ada alasan yang mendesak yang harus dilakukan pengurus masjid kenapa bangunan tempat ibadah itu dibongkar.
“Pengurus masjid takut bangunannya dijarah, jadi pengurus masjid menghibahkan material bangunan ke sekolah tahfis,” jelas Penghulu kemarin.
Sementata itu salah satu pengurus masjid yang merupakan karyawan perusahaan Said Afrizal pembongkaran masjid tersebut murni dari ke inginan pengurus mesjid sendiri dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.
“Tujuan dari pengurus mesjid agar amal jariyah dari jemaah mesjid Nurul Iman tetap mengalir pak. Seluruh bangunan mesjid kami hibahkan kepada Pondok Tahfis,” ungkapnya.
Sementara itu Pimpinan Humas PT Indah Kiat Perawang Hasanudin the belum merespon konfirmasi awak media.
Laporan : Tim