JAKARTA, RIAUTERBARU.com – Komjen Agung Budi Maryoto selaku Irwasum Mabes Polri secara terbuka menyinggung kapolres tidak mau mengangkat telepon wartawan ketika mencari informasi berita yang lagi viral.
Seharusnya para kapolres meminta waktu untuk mengumpulkan data dan mengabaikan apalagi cuek terhadap panggilan telepon wartawan.
Komjen Agung Budi Maryoto mengutip perintah Wakapolri dengan mengatakan bahwa selama ini belum maksimal dalam hal mengelola media.
“Pak Wakapolri tadi menyampaikan bahwa selama ini belum maksimal mengelola media. Saya sependapat dengan beliau, apabila ada rekan media ataupun katakan wartawan ingin menanyakan kalau memang pimpinan kapolres belum siap datanya, bisa saja sampaikan tunggu sebentar atau kasih waktu 10-30 menit sambil cari data,” ucapnya kemarin.
Agung menambahkan jangan sampai telepon tidak dijawab. Pasti wartawan akan telepon ke kapolda.
“Nah, kapolda kalau belum diberi laporan, jawabnya susah. Akhirnya kepada pimpinan Polri. Ini tolong menjadi atensi kita semua,” tambahnya.
“Kepada para kapolres katanya lagi, harus mampu meredam berita viral yang ada di daerah masing-masing dan sekali lagi saya mewanti-wanti jangan sampai berita viral di daerah menjadi isu nasional.
“Kami harapkan para pemimpin yang ada di daerah atau wilayah mampu meredam isu ketika ada permasalahan. Sehingga tidak menjadi isu nasional atau viral. Tadi Pak Wakapolri sudah menyinggung hal ini, jadi segera diredam, segera diklarifikasi. Kalau perlu minta maaf, minta maaf, sehingga tidak viral,” katanya lagi.
Agung menjelaskan para kasatwil dan kapolres harus langsung memberi klarifikasi mengenai pemberitaan yang viral. Agung juga menyampaikan pesan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, di mana para kapolres harus melakukan visit media.
“Kami menyarankan untuk para kasatwil, kapolres, segera mengklarifikasi secepatnya apabila ada pemberitaan di media. Jadi cepat segera dijawab, segera diklarifikasi, sehingga tidak viral. Kemudian Wakapolri juga tadi menyampaikan silakan visit media, bisa datangi silaturahmi untuk menjalani hubungan emosional yang baik,” tuturnya.
Agung menyarankan jajaran kewilayahan supaya menggandeng tokoh-tokoh yang terkenal untuk membantu meredam isu viral.
Dia juga menegaskan masalah-masalah yang sudah selesai tidak perlu diungkit kembali, sehingga tidak menjadi besar lagi di pemberitaan atau media sosial.
“Kemudian tentu kami menyarankan mungkin ada tokoh-tokoh yang punya followers yang banyak, segera disilaturahmi untuk membantu klarifikasi apabila ada kesatuannya ada yang viral. Sehingga dengan adanya tokoh-tokoh daerah, banyak followers-nya bisa meredam,” kata Agung.
“Kemudian tidak perlu mempublikasikan apabila masalah tersebut sudah cooling down. Artinya, kalau masalah sudah (selesai), diberitakan lagi malah dibesarkan lagi oleh media mainstream maupun media sosial. Ini tolong,” katanya.
Sumber : Rilis